1. Egois
Pernikahan tak sekadar komitmen, tapi tempat di mana ada cinta yang tulus di dalamnya. Ini berarti, jika Anda hanya memikirkan diri sendiri, maka saling mencintai tidak akan ada dalam sebuah keluarga yang Anda bangun. Kebanyakan orang egois memanfaatkan cinta pasangannya dan menggunakan perasaan mereka untuk kebahagiaannya sendiri. Padahal dalam pernikahan tidak ada lagi "aku", tapi "kami".
2. Pencemburu berat
Cemburu boleh-boleh saja dalam suatu hubungan. Tapi, kalau pencemburu berat, berarti Anda adalah perempuan yang merasa tidak aman menempatkan cinta kepada kekasih di atas segalanya dan tentunya bukan orang yang percaya diri. Jadi, meski nanti status kekasih sudah suami, kalau masalah kepribadian ini belum beres juga, maka Anda akan merasa terancam terhadap semua teman perempuan suami.
3. Gadis Pesta
Sebagian besar pria tak suka gadis yang menghabiskan hampir tiap malamnya di sebuah klub. Memang tak ada salahnya berpesta dan menikmati waktu yang menyenangkan. Tapi, jika Anda sudah berniat membangun keluarga, maka ada batasnya untuk terus-terusan berpesta. Dalam pernikahan, Anda harus bisa memisahkan waktu bersama pasangan dan waktu bersama teman-teman. Jika Anda belum bisa melepas atau mengurangi waktu bersenang-senang, berarti pernikahan memang belum tepat untuk Anda.
4. Tidak suka anak-anak
Tak ada salahnya tidak suka atau tidak menginginkan anak. Tapi, jika Anda berkencan dengan pria yang menginginkan atau memiliki anak, maka itu sekarang jadi masalah. Anak adalah bagian dari komitmen sebuah pernikahan. Jadi, jika Anda berdua belum sepakat soal ini, maka pernikahan yang bahagia muskil terjadi. Apalagi Anda tidak menyukai anak-anak. Seberapa hebat Anda sebagai perempuan, kekasih Anda tak akan melihat sosok seorang ibu. Jadi tentunya dia tidak akan pernah melamar Anda.
5. Materialistis
Tidak ada salahnya bermimpi menikah dengan pria yang kaya. Tapi pernikahan bukanlah sekadar uang. Sebab menikah itu berarti menghabiskan waktu dalam kondisi baik dan buruk, sakit dan sehat, tentunya kaya dan miskin. Jadi, jika Anda matre, maka pernikahan hanya akan menjadi ajang narsisme atau pamer. Ketika pasangan Anda bangkrut, tentunya Anda hanya ingin lari dari pernikahan. Jadi sebenarnya Anda belum layak untuk menikah. Usahakan menikah dengan kemapanan yang sudah Anda miliki sebelumnya.
6. Tukang selingkuh
Biasanya orang yang tidak bisa dipercaya dalam suatu hubungan jarang bisa berubah, kecuali mereka benar-benar siap dan niat. Jika Anda yang suka selingkuh memang benar-benar ingin berubah, maka Anda dapat berubah dan menikahi pria idaman. Tapi, jika masih separuh- paruh niatnya, jangan berani coba-coba untuk melangkah ke pernikahan. Tetaplah lajang sampai Anda bisa dipercaya.
7. Libido rendah
Berhubungan intim memang bukan segalanya dalam pernikahan. Tapi itu adalah bagian dari membangun kelanggengan. Jika Anda merasa bahwa gairah seks sangat rendah, maka cobalah datang ke dokter. Pastikan Anda sehat, baik mental maupun fisik, sebelum menikah. Intinya adalah pernikahan bukan hanya urusan selangkangan, tapi juga kehidupan nyata yang akan Anda hadapi bersama pasangan nanti, khususnya di ruang pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar